Orang yang kaya selain dia memiliki faktor nilai tambah,
Ia juga mempunyai faktor kali.
Ia juga mempunyai faktor kali.
Anda pasti sudah tahu bahwa faktor kali adalah melipatkan gandakan apa yang Anda punya menjadi lebih banyak dan lebih banyak lagi.
Dalam hal yang lebih populer yang dimaksud faktor kali adalah sesuatu hal yang sekali kita sentuh akan berefek multiplier.
Hal ini berlaku untuk apapun bisa sebuah yayasan, orang pribadi, perusahaan, negara tehnologi, mass media massa yang sekali kita sentuh, akan membuat nilai tambah kita,
membuat efek Multiplier kepada banyak orang sekaligus dalam waktu seketika.
Sebagia bahan kajian bahwa orang yang kaya, Ia mempunyai nilai tambah dan Ia menggunakan faktor kali, sedangkan orang biasa mempunyai nilai tambah, tapi ia lupa faktor kali.
Suatu perumpamaan :
Ada orang yang mempunyai bengkel,
Ia membuat bengkelnya sedemikian bagusnya dengan melakukan servis bagus, cepat, bersih, dan murah. sehingga membuat orang merasa tertarik dan suka pergi kebengkel tersebut.
Hal itu adalah suatu nilai tambah yang luar biasa,
Membuat bengkel tersebut ramai pengunjung, tetapi dia lupa akan faktor kali, ketika begitu banyak pelanggan datang, ia tidak bisa tangani dengan baik karena ia mempunyai kapasitas dan batas kemampuan tertentu ( skil dan kondisi fisik yang menjadi pengaruh ).
Bisakah beliau menjadi orang kaya ?
Jawabannya adalah Ya, Ia bisa kaya
Menjadi orang yang sangat kaya ?
Jawaban saya adalah Tidak.
Mengapa demikian ?
Mari simak paparan beikut,
Orang-orang yang kaya sekali menggunakan nilai tambah maka dia akan melakukan perhitungan dengan faktor kali.
Suatu contoh bengkel tadi,
Ia menggunakan karyawan tambahan,
Ia memperluas bengkelnya,
Ia menggunakan teknologi sehingga ia bisa melayani dengan sangat-.sangat lebih cepat dan lebih baik lagi,
kemudian ia juga membuka cabang dari bengkel tersebut,
kemudian ia menjual hak memiliki kepada orang lain / menganjak orang lain untuk menginvestasikan uangnya kepada bengkel yang ia kelola,
itu adalah faktor kali.
Dan faktor kali berikutnya ketika franchise-nya jaya dan omzetnya begitu besarnya, kemudian ia Go Public, sehingga banyak orang mendapatkan keuntungan / nilai tambah dan saham perusahaannya.
Itulah faktor kali yang bisa menjadikannya sangat kaya, lebih kaya dibandingkan dengan satu orang yang mempunyai bengkel satu.
Namun harus hati-hati,
Orang yang celaka di dalam hidup,mereka tidak mempunyai nilai tambah dan mereka tidak mempunyai faktor kali.
misalnya mereka yang bekerja sehari-hari dan terus bekerja dengan biasa saja, yang fungsi mereka bisa digantikan dengan orang lain, otomatis Ia tidak mempunyai nilai tambah, karena bisa digantikan oleh orang lain.
Kalau ia tidak bisa digantikan oleh orang lain dalam pekerjaannya, otomatis sebetulnya ia sudah mempunyai nilai tambah yang lebih dibanding orang lain.
Ketika ia bisa digantikan dengan mudah oleh siapapun dalam pekerjaannya, misalnya seperti orang bukakan pintu dan dia hanya bukakan pintu saja, pekerjaan ini bisa digantikan oleh siapapun yang masih hidup dan normal.
Jadi ia tidak mempunyai nilai tambah, dan kemudian ia tidak punya faktor kali, karena ia hanya melayani satu orang, atau satu perusahaan saja, akibatnya ia hidupnya akan biasa-biasa saja.
Lalu, orang yang pembawa bencana adalah orang yang lupa nilai tambah dan ia sibuk mengkalikan.
Seperti orang yang membeli satu perusahaan dan kemudian ia merekayasa keuangan perusahaan itu,
kemudian sahamnya digoreng naik dan dijual kepada banyak orang, seolah-olah orang lain mempunyai nilai tambah dan mendapatkan nilai tambah dan perusahaan tadi.
Tetapi ternyata dalam beberapa saat perusahaannya jadi hancur, bahkan jadi kosong/ nol karena ia jual lagi sahamnya dan Ia dapat uang yang banyak.
Betul ia bisa kaya dengan cara seperti itu, tapi orang ini adalah pembawa bencana, dan ia bukan kaya apalagi milyader yang membanggakan.
Sekali lagi saya tekankan di sini,
Orang—orang yang sangat kaya mempunyai Nilai Tambah, dan ia kalikan sedemikian rupa sehingga orang banyak bisa merasakan dan menikmati nilai tambah tersebut.
No comments:
Post a Comment