Tuesday, September 25, 2012

Antara pikiran dan sikap

Apakah Anda merasa bahwa penampilan dan kemampuan Anda berada di bawah orang lain, Kalau Anda merasa seperti itu artinya Anda belum percaya diri.
Sebaliknya kalau  Anda mengatakan bahwa Anda memiliki potensi yang sama dengan orang lain bahkan lebih , maka Anda adalah seorang yang akan percaya diri.
Sebaliknya yang terjadi pada orang  yang malas memliki pikiran bahwa semua kekurangan didalam dirinya adalah sebuah takdir, sehingga dia akan tetap miskin meskipun telah berusaha.
Sedangkan orang yang rajin berpikiran bahwa kita harus berusaha dulu baru
kemudian tawakal atau menyerahkan kepada takdir.
Karena memang Allah SWT memerintahkan demikian, berusaha dulu baru tawakal.
Jika Anda berpikiran bahwa kegagalan itu memalukan dan kegagalan adalah akhir segalanya, maka Anda akan merasa ketakutan saat melakukan sesuatu. Lain lagi jika berpikir bahwa gagal adalah suatu pembelajaran dan menganggap masih ada kesempatan lain, maka Anda akan menjadi orang yang berani.
Sikap pesimis disebabkan oleh pikiran bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan. dan karena merasa semua itu sudah ditakdirkan.
Merasa miskin, merupakan sikap pesimis juga karena berpikir bahwa keadaan disekililing tidak mendukung.
Sebaliknya sikap optimis muncul karena dalam pikiran dia mengatakan bahwa segala sesuatu bisa dipelajari, apalagi semua yang terlihat oleh mata, kalau mau berusaha dan sungguh – sungguh dalam berusaha pasti bisa, karena rejeki selalu berada disekitar orang yang mau berusaha dan tidak malas - malasan, dan bagaimana pun keadaannya masih ada yang bisa sukses, termasuk dirinya.
Pernah ada orang yang tidak menjalankan bisnisnya karena tidak  memiliki contoh produk. Inilah orang reaktif, orang yang kalah dengan alasan.
Sementara ada orang lain yang bisa mengusahakan contoh produk, dia mencari, meminta, meminjam, atau membeli.
Dia berpikir bahwa setiap alasan selalu ada solusinya.
Inilah orang proaktif.
Pikiran menghasilkan sikap,
sikap menghasilkan kebiasaan,
kebiasaan
menghasilkan karakter atau akhlaq,
dan akhlaq menentukan nasib
Anda.
Jadi kalau boleh saya tegaskan nasib Anda ditentukan oleh pikiran Anda (selain oleh kehendak Allah).
Oleh karenanya jika ingin nasib Anda baik, perbaikilah pikiran Anda dan kebiasaaan Anda.

No comments:

Post a Comment